Vulgar sekali kalimat itu
terdengar, dan aku sadari itu…
Bukan rahasia lagi kalau seorang
pelacur sekalipun punya tarif,punya nilai,punya kelebihan yang diukur dari
nominal tarifnya.kita semua punya nilai,punya kelebihan yang mungkin orang lain
tidak punya.
Tidak ada makhluk yang diciptakan
Tuhan sia-sia,seekor nyamuk sekalipun ada manfaatnya tidak ada yang
sia-sia,tidak ada yang tidak berharga,karena kita semua makhluk makhluk ciptaan Tuhan yang luar biasa.
Kita lahir ke dunia inipun karena
kualitas kita,menyingkirkan berjuta sel sperma yang lainnya.kita pemenang dari
berjuta peserta yang juga masih saudara dengan kita,
kita lahir,dibesarkan,diberi ilmu
dan di beri pelajaran hidup oleh alam semesta.Dari itu kita punya nilai,yang
besarnya hanya kita yang tahu,kitalah yang pantas menentukan berapa nilai yang
pantas kita,tanpa harus mengemis,tanpa harus meminta kepada sesama makhluk
ciptaan-Nya.
Di hadapan Tuhan kita punya nilai
punya tarif yang memang pantas kita terima,so..jangan merendahkan diri hanya
untuk mendapatkan penghargaan yang setinggi-tingginya dari makhluk sesama
kita,karena memang dari sananya kita sudah punya nilai.Tegakkan kepalamu dan
biarkan Tuhan yang menilai..
Judulnya bener2 'menantang' deh. Tp utk sebuah kalimat analog..tentunya itu di artikan 'nilai' yg sebenarnya bukan bersifat material kan...iman, ilmu dan taqwa kita..amiin semoga bisa demikian hingga akhir hayat
BalasHapusDalam hubunganya dengan Tuhan,nilai hakiki yang dimaksud.dalam hubunganya dengan kehidupan nyata mungkin nilai material
Hapusah yang di tonjolkan,,,ahhh..berat sekali obrolannya mba Ririe..hehehe